Dan selamanya cinta

dari 10 agustus 2013 hingga saat ini dua insan yang di pertemukan untuk menjalin hubungan sepasang kekasih kini mulai pudar, aku yang dulunya semakin mencintainya kini menjadi biasa saja. bukan karena aku tak lagi mencintainya tetapi dia yang telah merubahku untuk tidak lagi serius dalam hubungan ini. hati kecil ku selalu berkata dan selalu berdoa Dialah nanti yang aku impikan untuk menjadi panutan untuk masa depanku kelak😢😢💕

tak bisa aku bohongi perasaan ini, dia masih selalu lelaki yang aku cintai dan impikan dialah yang selalu aku doakan selain kedua orang tuaku. dialah MSE 🌹❤️❤️

Teori Komunikasi

nama : Julmaharani Abdullah
stambuk : 1210121019
konsentrasi: Broadcasting

TRADISI – TRADISI DALAM KOMUNIKASI

Dalam ilmu komunikasi, penelitian terhadap gejala-gejala atau realitas komunikasi telah berkembang sejak lama sehingga dalam ilmu komunikasi dikenal tradisi-tradisi yang unik. Seorang Profesor komunikasi Universitas Colorado, Robert Craig, telah memetakan tujuh (7) bidang tradisi dalam teori komunikasi yang disebut sebagai 7 tradisi dalam Griffin(2000:22-35) , yakni :

1. Tradisi Komunikasi Semiotika
A. Semiotika
Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda memrepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, kondisi diluar tanda – tanda itu sendiri.
B. Asumsi Dasar Tradisi Semiotika
Gagasan utama dalam tradisi ini adalah konsep dasar dalam memaknai sebuah tanda yang didefinisikan sebagai sebuah stimulus untuk menunjukkan kondisi lain. Misalkan ketika kita melihat sebuah asap maka hal tersebut menandakan adanya api.
Tiap simbol antara masyarakat satu dan masyarakat lain akan berbeda maknanya ketika digunakan dalam berkomunikasi.
Dengan perhatian pada tanda dan simbol, semiotik menyatukan kumpulan teori-teori yang sangat luas dan berkaitan dengan bahasa, wacana dan tindakan-tindakan nonverbal. (Littlejohn, 2009 : 54).
Semiotik merupakan ilmu yang memiliki segi keunikan tersendiri. Budaya menjadi aspek yang esensial dalam kajian tradisi ini, sebab budaya menentukan tiap makna yang terkandung dalam sebuah simbol.
Oleh sebab itu dalam semiotik tanda memiliki sifat arbitrer. Kebanyakan pemikiran semiotik melibatkan ide dasar triad of meaning yang menegaskan bahwa arti muncul dari hubungan di antara tiga hal: benda(atau yang dituju), manusia (penafsir), dan tanda.
Pola kajian dalam tradisi semiotik ini tidak hanya sekedar memaknai setiap bentuk tanda, tetapi juga memiliki aspek penting dalam melakukan persuasif terhadap orang lain.
Pada titik inilah kajian semiotik memiliki segi keunikan tersendiri, yaitu bagaimana memaknai tanda dan mempersuasif orang lain dengan pemaknaan terhadap tanda tersebut.
Diantara sekian banyak pakar tentang semiotika ada dua orang yaitu Charles Sanders Peirce dan Ferdinand de Saussure yang dapat dianggap sebagai pemuka-pemuka semiotika modern, kedua tokoh inilah yang memunculkan dua aliran utama semiotika modern.
Pierce mendefinisikan semiosis sebagai hubungan diantara tanda, benda dan arti. Tanda tersebut merepresentasikan benda atau yang ditunjuk di dalam pikiran si pemikiran penafsir.
C. Varian Dalam Tradisi Semoitika
Tradisi Semiotika itu sendiri terbagi atas tiga variasi, yaitu:
a) Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri.
b) Sintaktik, yaitu studi mengenai hubungan di antara tanda. Tanda tidak pernah sendirian mewakili dirinya, tanda adalah selalu menjadi bagian dari sistem tanda yg lebih besar (kompleks).
c) Paradigmatic, melihat bagaimana sebuah tanda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.
Keunggulan semiotika terletak pada ide-ide tentang kebutuhan akan bahasa umum dan identifikasinya tentang subyektifitas sebagai penghalang untuk memahami.

2. Tradisi Komunikasi
A. Fenomonologi
Tradisi fenomenologi ini berkonsentrasi pada pengalaman pribadi termasuk bagian individu-individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama lainnya.
Fenomenologi merupakan cara yang digunakan manusia untuk memahami dunia melalui pengalaman langsung. (Littlejohn, 2009 : 57).
Konsep pengalaman seseorang dalam memaknai sebuah fenomena menjadikannya sebagai sebuah pedoman untuk memahami konsep fenomena lain yang terjadi di hadapannya.
Komunikasi dipandang sebagai proses berbagi pengalaman antar individu melalui dialog.
Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan yang tinggi dalam tradisi ini.
Meskipun fenomenologis mengacu pada terminologi filosofis, akan tetapi pada dasarnya lebih merujuk pada analisis yang insentif terhadap kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang mengalami kehidupan tersebut.
Oleh karena itu, tradisi fenomenologis sangat bergantung pada persepsi dan interpretasi orang-orang tentang pengalaman subyektifnya.
Pakar tradisi fenomenologis Maurice Merleau-Ponty, menyatakan semua pengetahuan akan dunia, bahkan pengetahuan ilmiahnya, diperoleh dari beberapa pengalaman akan dunia. Dengan begitu, fenomenologis membuat pengalaman nyata sebagai data pokok sebuah realitas. Akan tetapi, tentu saja persoalannya tidak ada dua orang yang mempunyai cerita kehidupan yang persis sama.
B. Asumsi Dasar Tradisi Fenomenologi
Ada tiga prinsip dasar dari fenomenologi menurut Stanley Deetz, yaitu :
1. Pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar. Kita akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengannya.
2. Makna benda terdiri atas kekuatan benda adalam kehidupan sesesorang. Bagaimana seseorang memandang sesuatu benda, tergantung dari bagaimana berhubungan dengan benda itu untuk menetukan maknanya.
3. Yang ketiga adalah bahasa adalah kendaraan dari makna. Semua orang mengalami dunia melalui bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia itu.
C. Varian Dalam Tradisi Fenomenologi
Kajian fenomenologi terbagi menajdi tiga variasi yaitu:
a) Fenomonologi Klasik
Dipelopori oleh Edmund Husserl penemu Fenomenologi Modern.Husserl percaya kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman. seorang individu harus menyingkirkan frame of reference terlebih dahulu jika ingin memahami sesuatu yang terjadi di masyarakat secara mendalam.
Dengan kata lain kesadaran akan pengalaman dari setiap individu adalah jalur yang tepat untuk memahami realitas.
Hanya melaui kesadaran dan perhatian maka kebenaran dapat diketahui.Seseorang harus mengesampingkan segala pemikiran dan kebiasaan untuk melihat pengalaman lain untuk dapat mengetahui sebuah kenyataan. Pada alur ini dunia hadir dengan sendirinya dalam alam sadar seseorang.
Dalam artian menurut Husserl seseorang dapat memaknai suatu pengalaman secara objektif dengan tanpa membawa pemahaman orang itu sebelumnya terhadap pengalaman itu dalam artian harus objektif.
b) Fenomenologi Persepsi
Berlawanan dengan Husserl yang membatasi fenomenologi pada objektivitas. Pencetus teori ini adalah Maurice Merleau Ponty, menyatakan bahwa pengalaman itu subjektif, bukan objektif dan percaya bahwa subjektivitas merupakan bentuk penting sebuah pengetahuan.
Baginya, manusia merupakan sosok gabungan antara fisik dan mental yang menciptakan makna di dunia ini.
Marleu Ponty menjelaskan manusia adalah kesatuan dari mental dan fisik yang mengartikan atau mempersepsikan dunia.
Seseorang mengetahui berbagai hal hanya melalui hubungan seseorang ke berbagai hal tersebut. Sebagaimana pada umumnya manusia, seseorang dipengaruhi oleh dunia akan tetapi seseorang juga mempengaruhi dunia terhadap pengalaman tersebut.
Segala sesuatu tidak ada dengan sendirinya dan terpisah dari bagaimana semuanya diketahui. Manusia memberikan makna pada benda-benda di dunia, sehingga pengalaman fenomenologis apapun tentunya subjektif.
Jadi, terdapat dialog antara manusia seebagai penafsir dan benda yang mereka tafsirkan.
c) Fenomenologi Hermeneutik
Aliran ini selalu dihubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of dasein yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”.
Yang paling utama bagi Heidegger adalah pengalaman tak dapat terjadi dengan hanya memperhatikan dunia.
Menurut Heidegger pengalaman sesuatu tak dapat diketahui melalui analisa yang mendalam melainkan pengalaman seseorang yang mana diciptakan dengan penggunaan bahasa dalam keseharian.
Apa yang nyata dan apa yang sekedar pengalaman melalui penggunaan bahasa.Meski fenomenologi adalah sebuah filosofi yang mengagumkan, pada dasarnya menunjukkan analisis terhadap kehidupan sehari-hari.
Titik berat tradisi fenomenologi adalah pada bagaimana individu mempersepsi serta memberikan interpretasi pada pengalaman subyektifnya.
Menurut Littlejohn, interpretasi merupakan proses aktif pikiran dan tindakan kreatif dalam mengklarifikasi pengalaman pribadi.
Bagi seorang fenomenologis, cerita kehidupan seseorang lebih penting daripada axioma-axioma komunikasi.

3.Tradisi Komunikasi
A.Sibernetika (Cybernetic)
Sibernetika merupakan tradisi sistem-sistem kompleks yang didalamnya banyak orang saling berinteraksi, mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam tradisi ini menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial, dan perilaku bekerja.
Dalam sibernetika komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variabel yang mempengaruhi satu sama lainnya, membentuk serta mengontrol karakter keseluruhan sistem, dan layaknya organisme menerima keseimbangan dan perubahan.
B. Asumsi Dasar Tradisi Sibernetika
Sibernetika dalam kesan yang sempit dipopulerkan oleh Norbert Wiener pada tahun 1950-an.
Sebagai kajian sibernetika merupakan cabang dari teori sistem yang memfokuskan diri pada putaran timbal balik dan proses-proses kontrol.
Konsep ini mengarahkan pada seseorang atas pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana sesuatu saling mempengaruhi satu sama lainnya dalam cara yang tak berujung.
Jadi dalam tradisi ini konsep-konsep penting yang dikaji antara lain pengirim, penerima, informasi, umpan balik, redudancy, dan sistem.
Walaupun dalam tradisi ini seringkali mendapat kritik terutama berkenaan dengan pandangan asumtif yang cenderung menyamakan antara manusia dengan mesin dan menganggap bahwa suatu realitas atau gejala timbul karena hubungan sebab akibat yang linier. Jadi dalam tradisi ini konsep-konsep penting yang dikaji antara lain pengirim, penerima, informasi, umpan balik, redudancy, dan sistem.
Walaupun dalam tradisi ini seringkali mendapat kritik terutama berkenaan dengan pandangan asumtif yang cenderung menyamakan antara manusia dengan mesin dan menganggap bahwa suatu realitas atau gejala timbul karena hubungan sebab akibat yang linier.
C.Varian Dalam Tradisi Sibernetika
Ada tiga macam Teori dalam Tradisi Cybernetic yaitu Basic System Theory, General System Theory dan second order Cybernetic.
1)Basic System Theory
Teori ini adalah format dasar, pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa di analisa dan diamati dari luar. Dengan kata lain seseorang dapat melihat bagian dari system dan bagaimana mereka saling berhubungan.
Seseorang dapat mengamati secara obyektif mengukur antara bagian dari system dan seseorang dapat mendeteksi input maupun output dari system.
Lebih lanjut mengoperasikan atau memanipulasi system dengan mengganti input dan tanpa keahlian karena semua diproses melalui mesin.
sebagai alat bantu bagi para professional seperti system analyst, konsultan manajemen, dan system designer telah membangun sebuah system analisa dan mengembangkannya.
2)General System Theory
Teori ini diformulasikan oleh Ludwig Von Bertalanffy seorang biologis. Bertalanffy menggunakan General System Theory sebagai sarana pendekatan multidisiplin kepada ilmu pengetahuan.
System ini menggunakan prinsip untuk melihat bagaiamana sesuatu pada banyak bidang yang berbeda menjadi selaras antara satu dengan yang lain.
Pembentukan sebuah kosa kata untuk mengkomunikasikan lintas disiplin ilmu.
3)Second Order Cybernetic
Dikembangkan sebagai sebuah alternative dari dua tradisi Cybernetic sebelumnya.
Second order Cybernetic membuat pengamat tak dapat melihat bagaimana sebuah system bekerja di luar dengan sendirinya dikarenakan pengamat selalu ditautkan dengan system yang menjadi pengamatannya.
Melalui perspektif ini kapanpun seseorang mengamati system ini maka seseorang akan saling mempengaruhi.
Karena hal ini memperlihatkan bagaimana sebuah pengetahuan, sebuah produk menjerat antara yang mengetahui dan yang diketahui.

4.Tradisi Komunikasi Sosiopsikologis
A.Sosiopsikologis
Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral.
Psikologi Sosial memberi perhatian akan pentingnya interaksi yang mempengaruhi proses mental dalam diri individu. Aktivitas komunikasi merupakan salah satu fenomena psikologi sosial seperti pengaruh media massa, propaganda, atau komunikasi antar personal lain.
B.Asumsi Dasar Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi ini mengkaji individu sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi sosiopsikologis. Berasal dari kajian psikologi sosial, tradisi ini memiliki tradisi yang kuat dalam komunikasi.
Tradisi ini mewakili perspektif objektif/scientific. Penganut tradisi ini percaya bahwa kebenaran komunikasi bisa ditemukan melalui pengamatan yang teliti dan sistematis.
Tradisi ini mencari hubungan sebab-akibat yang dapat memprediksi kapan sebuah perilaku komunikasi akan berhasil dan kapan akan gagal.
Adapun indikator keberhasilan dan kegagalan komunikasi terletak pada ada tidaknya perubahan yang terjadi pada pelaku komunikasi.
Semua itu dapat diketahui melalui serangkaian eksperimen. Salah satu tokoh tradisi ini adalah Carl I Hovland, seorang ahli psikologi yang sekaligus peletak dasar-dasar penelitian eksperimen yang berkaitan dengan efek-efek komunikasi. Penelitiannya berupaya:
1.Menjadi peletak dasar proposisi empirik yang berkaitan dengan hubungan antara stimulus komunikasi, kecenderungan audiens dan perubahan opini.
2.Memberikan kerangka awal untuk membangun teori berikutnya. Efek utama yang diukur adalah perubahan pendapat yang dinyatakan melalui skala sikap yang diberikan sebelum dan sesudah pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Jadi perhatian penting dalam tradisi ini antara lain perihal pernyataan, pendapat (opini), sikap, persepsi, kognisi, interaksi dan efek (pengaruh).
C.Varian Dalam Tradisi Sosiopsikologis
Adapun Varian dari Tradisi ini adalah:
1)Perilaku, memberikan perhatian pada bagaimana seseorang berperilaku/bertindak dalam berbagai situasi komunikasi yg dihadapinya. Teori ini melihat hubungan yang kuat antar stimulus yang diterima & respons yang diberikan.
2)Koginitif, cabang ini cukup banyak digunakan saat ini berpusat pada pola pemikiran. cabang ini berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh, menyimpan dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output perilaku.
3)Biologis, menjelaskan bagaimana peran dari struktur & fungsi otak serta faktor genetis yang dimiliki seseorang mempengaruhi perilakunya.

5.Tradisi sosiokultural
A.Apa itu Sosiokultural
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
Konsep kebudayaan yang dirumuskan Clifford Geertz tentu saja menjadi penting. Media massa, atau individu ketika melakukan aktivitas komunikasi ikut ditentukan faktor-faktor situasional tertentu.
B.Asumsi Dasar Tradisi Sosiokultural
Pendekatan sosiokultural terhadap teori komunikasi menunjukkan cara pemahaman kita terhadap makna, norma, peran dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam komunikasi.
Premis tradisi ini adalah ketika orang berbicara, mereka sesungguhnya sedang memproduksi dan memproduksi kembali budaya.
Sebagian besar dari kita beranggapan bahwa kata-kata mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi.
Pandangan kita tentang realitas dibentuk oleh bahasa yang telah kita gunakan sejak lahir. Ahli bahasa Universitas Chicago, Edwar Sapir dan Benyamin Lee Whorf adalah pelopor tradisi sosio cultural. Hipotesis yang diusungnya adalah struktur bahasa suatu budaya menentukan apa yang orang pikirkan dan lakukan. Hipotesis ini menunjukkan bahwa proses berpikir kita dan cara kita memandang dunia dibentuk oleh struktur gramatika dari bahasa yang kita gunakan.
Secara fungsional, bahasa adalah alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan (socially shared), karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Bahasa diungkapkan dengan kata-kata dan kata-kata tersebut sering diberi arti arbiter (semaunya). Contoh; terhadap buah pisang, orang Sunda menyebutnya cau dan orang Jawa menyebutnya gedang. Secara formal, bahasa adalah semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan bahasa.
Setiap bahasa dapat dikatakan mempunyai tata bahasa/ grammarnya tersendiri.
C.Varian Dalam Tradisi Sosiokultural
Layaknya semua tradisi, sosiokultural memiliki beragam sudut pandang yang berpengaruh yaitu paham interkasi simbolis, konstruksionisme, sosiolinguistik, filosofi bahasa, etnografi dan etnometodologi.
1)Paham interaksi simbolis berasal dari kajian sosiologi melalui penelitian Herbert Blumer dan George Herbert Mead yang menekankan pentingnya observasi partisipan dalam kajian komunikasi sebagai cara dalam mengeksplorasi hubungan-hubungan sosial.
2)Pandangan konstruktivisme sosial merupakan sebuah pandangan yang mengkaji bagaimana pengetahuan manusia dibentuk melalui interaksi sosial. Identitas dari sesuatu dihasilkan dari bagaimana kita membicarakan suatu objek , bahasa yang digunakan untuk menampung konsep kita dengan cara di mana group sosial berorientasi pada pengalaman mereka.
3)sosiolinguistik atau kajian bahasa dan budaya. Sebagaimana kita ketahui manusia menggunakan bahasa secara berbeda dalam kelompok budaya dan kelompok sosial yang berbeda.
4)Sudut pandang lain yang berpengaruh dalam pendekatan sosiokultural adalah etnografi atau observasi tentang bagaimana kelompok sosial membangun makna melalui perilaku linguistik dan non linguistik mereka.

6.Tradisi Kritis
A.Apa itu Kritis
Tradisi ini dapat menjelaskan baik lingkup komunikasi antar personal maupun komunikasi bermedia.
Komunikasi dalam tradisi ini diharapkan dapat berperan sebagai alat transformasi masyarakat.
B. Asumsi Dasar Tradisi Kritis
Tradisi ini berangkat dari asumsi teori-teori kritis yang memperhatikan terdapatnya kesenjangan di dalam masyarakat.
Proses komunikasi dilihat dari sudut pandang kritis. Komunikasi dianggap memiliki dua sisi berlawanan, dimana disatu sisi ditandai dengan proses dominasi kelompok yang kuat atas kelompok masyarakat yang lemah.
Pada sisi lain, aktivitas komunikasi mestinya menjadi proses artikulasi bagi kepentingan kelompok masyarakat yang lemah. Istilah teori kritis berasal dari kelompok ilmuwan Jerman yang dikenal dengan sebutan “Frankfurt School”.
Para teoritisinya mengadopsi pemikiran Marxis. Kelompok ini telah mengembangkan suatu kritik sosial umum, di mana komunikasi menjadi titik sentral dalam prinsip-prinsipnya.
Sistem komunikasi massa merupakan focus yang sangat penting di dalamnya. Teori kritis menganggap tugasnya adalah mengungkap kekuatan-kekuatan penindas dalam masyarakat melalui analisis dialektika.
Teori kritis juga memberikan perhatian yang sangat besar pada alat-alat komunikasi dalam masyarakat.
Komunikasi merupakan suatu hasil dari tekanan antara kreativitas individu dalam memberi kerangka pesan dan kendala-kendala sosial terhadap kreativitas tersebut.
Salah satu kendala utama pada ekspresi individu adalah bahasa itu sendiri. Kelas-kelas dominan dalam masyarakat menciptakan suatu bahasaa penindasan dan pengekangan, yang membuat kelas pekerja menjadi sangat sulit untuk memahami situasi mereka dan untuk keluar dari situasi tersebut.
Kewajiban dari teori kritis adalah menciptakan bentuk-bentuk bahasa baru yang memungkinkan diruntuhkannya paradigma dominan.
C.Varian Dalam Tradisi Kritis
Tradisi ini begitu kaya akan gagasan-gagasannya. Gagasan pertama dalam tradisi ini adalah marxisme yang merupakan peletak dasar dari tradisi kritis ini.
Marx mengajarkan bahwa ekonomi merupakan dasar dari segala struktur sosial.
Praktek-praktek komunikasi dilihat sebagai hasil dari tekanan antara kreativitas individu dan desakan sosial kreativitas itu (Littlejohn & Foss 70-71)
1)Kritik Politik ekonomi
Pandangan ini merupakan revisi terhadap Marxisme yang dinilai terlalu menyederhanakan realitas kedalam dua kubu yaitu kalangan penguasa dan kalangan tertindas berdasarkan kepentingan ekonomi. Sebaliknya, mereka yang mencoba tetap menggunakan asumsi Marxist namun memandang bahwa dalam realitas sosial yang komplek sesungguhnya terjadi pertarungan ideologi.
2)Gagasan yang kedua terlontar dari mazhab Frankfurt School
Digawangi oleh Theodore Adorno, Max Horkheimer, dan Herbert Marcuse. Pengikut mazhab ini percaya bahwa dalam rangka mempromosikan suatu filosofi sosial, teori kritis mampu menawarkan suatu interkoneksi dan pengujian yang menyeluruh perubahan bentuk dari masyarakat, kultur ekonomi, dan kesadaran.
3)Gagasan post-modernisme
Ditandai dengan relativitas, ketiadaan standarisasi nilai, menolak pengetahuan yang sudah jadi dan dianggap sebagai sesuatu yang sakral (grand narative). Menghargai hal-hal yang lokal, keunikan, dan semacamnya.
4)Gagasan Cultural Studies
Memberi perhatian kepada kajian terhadap ideologi yang mendominasi suatu budaya yang berfokus kepada perubahan sosial serta hal-hal yang positif di dalam budaya itu sendiri.
5)Gagasan Post-strukturalis
Yakni pandangan yang memandang realitas merupakan sesuatu yang komplek dan selalu dalam proses sedang menjadi.
Realitas tidak sebagaimana pandangan kalangan strukturalis yang melihat sudah bersifat teratur, tertata,dan terstruktur.
Realitas merupakan suatu proses pembentukan yang berlangsung terus menerus dengan melibatkan banyak kalangan dengan identitas masing-masing.Yang menonjol adalah terdapatnya proses artikulasi dari masing-masing kalangan.
6)Gagasan Post-kolonialisme
Memperhatikan pola-pola komunikasi yang ada pada semua kultur yang dipengaruhi oleh masa imperialisme dari masa penjajahan hingga saat ini.
7)Paradigma atau kajian feminisme
Kajian ini memiliki beragam definisi mulai dari pergerakan untuk menyelamatkan hak-hak perempuan hingga perjuangan untuk menegaskan perbedaannya.
Penelitian feminis lebih dari sekedar kajian terhadap gender.
Feminisme berupaya untuk memusatkan teori terhadap pengalaman perempuan dan untuk membicarakan kategori-kategori gender dan sosial lainnya, termasuk ras, etnis, kelas, dan seksualitas.
Kesemua gagasan dalam teori kritis ini tentunya merefleksikan begitu banyak dan luas kajian budaya dalam ilmu komunikasi.

Tradisi kritis memiliki 3 keunggulan atau keistimewaan pokok, yaitu:
1. Tradisi kritik mencoba memahami sistem yang sudah dianggap benar, struktur kekuatan dan keyakinan atau ideologi, yang mendominasi masyarakat dengan pandangan tertentu di mana minat-minat disajikan oleh struktur-struktur kekuatan tersebut.
2. Para ahli teori kritik umumnya tertarik membuka kondisi-kondisi sosial yang menindas dan rangkaian kekuatan untuk mempromosikan emansipasi atau masyarakat yang lebih bebas dan lebih berkecukupan. Memahami penindasan dalam menghapus ilusi-ilusi ideologi dan bertindak mengatasi kekuatan-kekuatan yang menindas.
3. Teori kritik menciptakan kesadaran untuk menggabungkan teori dan tindakan.Teori-teori tersebut bersifat normatif dan bertindak untuk mendapatkan atau mencapai perubahan dalam kondisi-kondisi yang memengaruhi masyarakat. Wajarlah, teori kritik kerap kali menggabungkan diri dengan minat-minat dari kelompok yang terpinggirkan.

7.Tradisi Retorika
A.Apa itu Retorika
Menurut Aristoteles, retorika adalah seni membujuk atau the art of persuation (M. Djen Amar, 1986, hlm. 11). Sunarjo (1983) mendefinisikan retorika sebagai suatu komunikasi di mana komunikator berhadapan langsung dengan massa atau berhadapan dengan komunikan (audience) dalam bentuk jamak. Aristoteles berpendapat bahwa retorika itu sendiri sebenarnya bersifat netral. Maksudnya adalah orator itu sendiri bisa memiliki tujuan yang mulia atau justru hanya menyebarkan omongan yang tidak sesuai atau bahkan dusta belaka. Menurutnya, “…by using these justly one would do the greatest good, and unjustly, the greatest harm” .
Rethoric, salah satu karya terbesar Aristoteles, banyak dilihat sebagai studi tentang psikologi khalayak yang sangat bagus. Aristoteles dinilai mampu membawa retorika menjadi sebuah ilmu, dengan cara secara sistematis menyelidiki efek dari pembicara, orasi, serta audiensnya.
Orator sendiri dilihat oleh Aristoteles sebagai orang yang menggunakan pengetahuannya sebagai seni. Jadi, orasi atau retorika adalah seni berorasi.
B.Asumsi Dasar Tradisi Retorika
Tradisi ini melihat bagaimana seseorang melakukan sebuah orasi dan menitikberatkan pada aspek ethos patos logos.Ethos berfokus pada kecerdasan sang orator dalam mengolah kata-kata dan menyampaikannya pada audience, patos merujuk pada emosi pendengar dalam menerima pesan dan logos merujuk pada aspek logis dari apa yang disampaikan oleh sang orator.
Awalnya retorika berhubungan dengan persuasi, sehingga dimaknai sebagai seni penyusunan argumen dan pembuatan naskah pidato.
Lantas berkembang meliputi proses “adjusting ideas to people and people to ideas” dalam segala jenis pesan. Fokus dari retorika telah diperluas bahkan lebih mencakup segala cara manusia dalam menggunakan simbol untuk memengaruhi lingkungan di sekitarnya dan untuk membangun dunia tempat mereka tinggal.
Pusat dari tradisi retorika adalah 5 karya agung retorika yakni: penemuan, penyusunan, gaya, penyampaian dan daya ingat.
Semuanya adalah elemen-elemen dalam mempersiapkan sebuah pidato, sedangkan pidato orang Yunani dan Roma kuno berhubungan dengan ide-ide penemuan, pengaturan ide, memilih bagaimana membingkai ide-ide tersebut dengan bahasa serta akhirnya penyampaian isu dan daya ingat.
Penemuan, mengacu pada konseptualisasi yakni proses menentukan makna dari simbol melalui interpretasi, respons terhadap fakta yang tidak mudah ditemukan pada apa ayang telah ada, tetapi menciptakannya melalui penafsiran dari kategori-kategori yang digunakan. Ada enam keistimewaan yang mencirikan tradisi ini:
a) Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
b) Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
c) Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi seorang audiens dari sekian banyak audiens melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasive. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
d) Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
e) Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
f) Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
C.Varian Dalam Tradisi Retorika
Retorika diartikan berbeda pada setiap zaman kita mengenal ada tujuh masa perkembangan dari retorika yaitu, klasik, abad pertengahan, masa renaissance, penerangan , kontemporer dan post modern.
1)Era Klasik
Didominasi oleh aliran seni dalam berbicara, kaum sophist sebagai pelopor aliran ini berkeliling mengajarkan retorika tentang bagaimana berargumen dan memenangkan sebuah kasus pada masa awal di mana retorika baru diperkenalkan. Plato sangat tidak menyukai aliran sophist ini dan menjuluki kaum sophis ini karena mereka berorientasi bagaimana menang dalam berdebat karena menurut plato yang nota bene beraliran filosof bahwa retorika digunakan untuk alat berdialog untuk mencapai kebenaran yang absolute.
2)Abad Pertengahan
study tentang retorika berfokus pada pengaturan gaya, namun Retorika pada abad pertengahan dicela sebab dianggap sebagai ilmu kaum penyembah berhala dan tidak perlu dipelajari sebab agama Kristen dapat memperlihatkan kebenarannya dengan sendiri. Pada abad ini bisa dikata sebagai the end of retorika. Sebelum agustine seorang guru retorika mengatakan dalam buku doktrin Kristen bahwa retorika dibutuhkan bagi seorang pendeta untuk dapat menerangkan retorika dan menyenangkan umatnya.
3)Renaissance
Masa ini dianggap sebagai kelahiran kembali retorika sebagai suatu seni. Para sarjana humanis member perhatian dan concern pada semua aspek untuk kemanusiaan, penelitian kembali text-text retorika klasik dalam rangka memahami manusia.
4)Abad Pencerahan
Selama masa ini para pemikir seperti Rene Descartes dalam rangka menentukan apa yang bisa disebut sebagai suatu yang absolute dan objective pada pikiran manusia.
Francis Bacon mengatakan retorika menggerakkan imajinasi pada pergerakan yang lebih baik. Logika atau pengetahuan merupakan bagian dari bahasa , dan retorika menjadi sarana untuk mengetahui suatu atau menyampaikan suatu kebenaran. Hal ini menjadikan retorika kembali menjadi citra yang baik seperti saat ini.
5)Pada masa Retorika kontemporer
Diringi dengan tumbuhnya minat retorika seperti jumlah dan macam symbol meningkat. Apalagi dengan kehadiran media massa maka penyampaian pesan disampaiakn secara visual dan verbal.
6)Retorika Postmodern
Tidak lagi berpaku pada gaya retorika yang dikembangkan oleh barat dia menyesuaikan retorika sesuai dengan budaya tempat di mana pesan disampaikan. Aliran ini merupakan alternative yang dimulai dari asumsi yang berbeda, nilai nilai acuan yang berbeda, untuk menghasilkan suatu retorika yang berbeda pula.

Reply
Forward
Your Instagram password has been changed
IMonday
Instagram
Hello, This is a confirmation that the password for your Instagram account maharaniabdullah has just

Losari Jadi Percontohan Tata Kelolah Pesisir

MAKASSAR,17 JANUARI 2014 Reklamasi dan penataan pantai losari Makassar disebut bakal jadi percontohan tata kelolah pesisir pantai nasional. Hal ini di ungkapkan Direktorat Jendral kementrian kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, Sudirman Saad pada dialog interaktif/roun table pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil kota Makassar di Warkop Bro Aco.

Sudirman mengatakan,salah satu cikal bakal di bentuknya UU No 27 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terinspirasi dari reaklamasi berbasis mitigasi bencana yang di lakukan di pantai losari. “Anjungan pantai losari kita rancang 2005 bersama pak ILham dan pak Dani sebagai percontohan dan ini kemudian menjadi rujukan undang-undang pesisir yang di resmikan 2007”.

JENAZAH KORBAN BANJIR MANADO TIBA DI MAKASSAR

MAKASSAR,16 JANUARI 2014 Korban banjir manado, yang merupakan warga kota Makassar yakni sidi mustikasyah (41 tahun) yang juga merupakan manager bisnis pengadaian yang bertugas di manado, akhirnya tiba di rumah duka, jalan prof basalamah, eks racing center, B4 no 7, Makassar.

Jenazah di terbangkan dengan pesawat lion air JT 733 pukul 11.35 wita. Warga Makassar yang menjadi korban banjir ini, kesehariannya bertugas sebagai manager bisnis pengadaian di manado, Sulawesi utara. Didi sapaan akrab korban tewas akibat banjir di duga terseret arus air saat menyelamatkan anak dan istrinya di manado yang melihat rumahnya terendam banjir, namun nahas korban bersama sopirnya tewas terseret arus.

Hingga saat ini isak tangis keluarga korban menyelimuti rumah duka, anak dan istrinya terus meratapi kepergian Almarhum Sidi Mustikasyah. Usai di sholatkan jenazah putra ke tiga dari lima bersaudara ini akan di makamkan di samping kompleks pemakaman Syekh Yunus, sungguminasa,Gowa.

HUJAN DAN ANGIN, REKLAME TUMBANG DIJALANAN

MAKASSAR,15 JANUARI 2014 Sejumlah reklame berukuran besar ambruk dijalan perintis kemerdekaan di VII Makassar, akibat angin kncang dan hujan yang terjadi (dini hari) mengguyur kota Makassar. Reklame berukuran besar dan yang terbuat dari besi tumbang di depan pertokoan jalan perintis kemerdekaan kilometer VII. Selain itu beberapa baliho caleg juga tumbang diterpa hujan dan angin kencang.

Hingga berita ini didapatkan, reklame dan baliho caleg yang tumbang dijalanan belum juga dibersihkan oleh petugas yang berwajib.

RUSAKNYA INFRASTRUKTUR DI KOTA MAKASSAR (JALAN)

Makassar, 14 Januari 2014.- Kerusakan jalan di beberapa kota Makassar kian menjadi masalah serius yang patut disoroti. Seperti halnya di Jalan A.P Pettarani yang hingga kini masih terlihat adanya kerusakan yang dinilai tidak layak dalam proses aktivitas umum transportasi.  Kerusakan ini kian diperparah dengan kemacetan lalu lintas akibat dampak daripada kondisi jalan yang dinilai buruk tersebut. Kondisi lengan di karenakan sedikitnya volume kendaraan yang mengakses jalan tersebut, mengakibatkan kemacetan dimana-mana, karena salah satu factor kemacetan di kota Makassar adalah kondisi jalan yang sudak tidak layak digunakan.

Dinas pekerjaan umum (DPU) kota Makassar dalam hal ini merupakan instansi yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut, harus merespon hal ini dengan tidak sebelah mata. Sebab perencanaan dan pembangunan proyek fasilitas umum merupakan kewajiban yang tak bisa disampingkan begitu saja, apalagi mencakup perawatan. Kasus diatas merupakan satu dari banyaknya kelalaian pemerintah dalam hal ini DPU terhadap perawatan fasilitas umum terleih pada di jalan A.P. Pettarani. Semoga hal ini tidak terjadi di berbagai tempat lainnya da dimasa yang akan datang.

SEKO BUMI SAWERIGADING

Kata “seko” yang berati “sahabat”– dipakai menamai daerah dengan penduduknya (disebut To Seko) di dataran tinggi di pedalaman Kabupaten Luwu (Utara), dari mana sungai-sungai Uro dan Betue, mengalir ke arah Barat ke Sungai Karama di Kabupaten Mamuju, yang akhirnya bermuara di Selat Makassar. Masyarakat asli yang terdiri atas 3 kelompok masyarakat (Seko Lemo, Seko Tengah, dan Seko Padang) hidup dari mata pencaharian pokok sebagai petani dengan mengerjakan sawah dan ladang secara tradisional. Sudah lama penduduk menanam kopi yang cukup berhasil, dan belakangan dicoba tanaman lain seperti cengkeh dan kakao.
Daerah Seko terkenal pula sebagai penghasil ternak kerbau, yang dibiarkan hidup berkelompok setengah liar di padang rumput (pasang). Ada juga yang memelihara kuda sebagai kuda tunggangan dan kuda beban. Secara tradisional penduduk memelihara ayam dan juga beberapa jenis ikan air tawar untuk dikonsumsi sendiri. Yang tidak beragama Islam memelihara babi, Seni-budaya masyarakat Seko beragam mengikuti ketiga sub-etnisnya. Pada pesta-pesta panen, peringatan proklamasi, dan perayaan Natal/Tahun Baru digelar pesta rakyat yang meriah.
-geografis:Kali ini yang menjadi lokasi pilihan adalah kecamatan Seko, kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Salah satu gambaran daerah terisolir di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945. Walaupun daerah terisolir, namun kecamatan Seko mempunyai kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan dianugerahi pemandangan yang super super indah.Kondisi geografis yang berbukit bukit hijau layaknya sebuah lukisan yang sempurna, hamparan sawah yang luas, dan sungai yang mengalir jernih adalah karunia tak terhingga dari sang maha pencipta. Namun kesempurnaan itu tak didukung oleh sarana prasarana yang memadai, jarak ke kota kabupaten lebih dari 120 km, dan akses jalan kesana sama sekalli belum dibangun, hanya ada jalan tanah yang bahkan susah dilewati motor trail atau mobil double gardan sekalipun, tak heran jika masyarakatnya masih memilih menggunakan kuda sebagai alat transportasi dan system barter pun masih sering dijumpai.

-penduduk: Sampai dengan tahun 2007, penduduk Kecamatan Seko berjumlah 12.405 orang, terdiri dari 6.269 orang laki-laki dan 6.244 orang perempuan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penduduk kecamatan ini mengalami pertumbuhan sebesar -0,86 persen. Pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di Desa Marante (14,19 persen), sedangkan pertumbuhan penduduk terendah terjadi di Desa Hoyane (-0,05 persen). Dibandingkan dengan luas wilayahnya, jumlah penduduk Kecamatan Seko masih sangat sedikit. Secara rata-rata setiap kilometer persegi luas wilayah di kecamatan ini hanya didiami oleh 6 orang. Bahkan di Desa Padang Raya kepadatan penduduknya hanya 2 orang per Km2.

-kesehatan: Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas kesehatan diharapkan dapat mempertinggi derajat kesehatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kehidupannya Letaknya yang berbukit-bukit dan sulit dijangkau merupakan salah satu penyebab masih terbatasnya sarana kesehatan di Kecamatan Seko. Dari 12 desa yang ada, hanya terdapat 1 unit Puskesmas di Desa Padang Balua dan 5 unit Puskesmas Pembantu. Sementara itu Polindes terdapat di Desa Malimongan (1 unit). Keterbatasan sarana kesehatan juga disertai oleh keterbatasan jumlah tenaga kesehatan. Di Kecamatan Seko, pelayanan kesehatan hanya dilakukan oleh 3 orang dokter, 6 orang bidan dan 5 orang bidan desa.

-pendidikan: Salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan penduduk dapat ditempuh melalui penyediaan sarana dan fasilitas pendidikan. Sampai dengan tahun 2007, fasilitas pendidikan di Kecamatan Seko masih sangat terbatas. Di kecamatan ini hanya terdapat 1 unit TK, 23 unit SD, 5 unit SLTP, dan 1 unit SLTA. Pada tahun yang sama, rasio murid guru untuk tingkat pendidikan TK, SD, SLTP dan SLTA masing-masing adalah 11, 16, 11 dan 9. Meskipun belum ada ukuran yang ideal mengenai rasio murid guru, akan tetapi semakin kecil angka rasio murid guru diharapkan semakin baik proses belajar mengajar karena guru dapat dengan mudah memantau aktivitas murid yang diajar.

-agama: Tempat ibadah sangat diperlukan untuk melakukan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Di Kecamatan Seko terdapat 11 buah Masjid yang tersebar di 7 desa dan 62 buah Gereja yang tersebar di seluruh desa.

-transportasi dan komunikasi: Kondisi fasilitas transportasi dan komunikasi di Kecamatan Seko masih sangat terbatas. Di kecamatan terdapat 9 wartel yang hanya tersebar di 4 desa, yaitu Desa Wono, Tanama Kaleang, Padang Raya, dan Padang Balua. Selain itu masih belum terdapat layanan pos yang menjangkau kecamatan ini. Jalan yang menghubungkan antar desa maupun jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Seko dengan kecamatan lainnya masih berupa jalan tanah yang sulit dilalui kendaraan bermotor.

perluasan bisnis

Strategi Perluasan Bisnis

ImageKetika suatu bisnis itu berkembang pesat, terkadang ada keinginan dari pemilik atau manajer untuk mengembangkan sayap bisnisnya. Setelah dipertimbangkan dengan matang kira-kira bisnis apa yang tepat untuk dipilih, akhirnya sampailah pada suatu pilihan bisnis tertentu, namun terkadang pilihannya ternyata jenisnya berbeda dengan bisnis utama. Sekedar contoh sederhana untuk UKM non-industri misalnya bisnis utamanya adalah perdagangan atau jasa IT seperti komputer, handphone dan gadget kemudian ingin mengembangkan bisnisnya ke cafe atau restoran. Meskipun jenisnya berbeda dari bisnis utama, pilihan tersebut tidak selamanya keliru jika didukung dengan data-data autentik (tidak asal ikut-ikutan trend) dan juga didukung oleh naluri bisnis sang pemilik atau manajer sehingga dugaan adanya peluang bisnis tersebut semakin kuat dan tidak keliru. Namun yang perlu dicermati secara hati-hati adalah ketika menentukan suatu nama (bisa nama produk, atau nama toko atau usaha) untuk bisnis baru tersebut, kira-kira nama apa yang tepat untuk gunakan. Apakah menggunakan nama baru atau tetap menggunakan nama lama seperti nama bisnis utamanya.

Ada cara yang efisien untuk diterapkan yaitu dengan menggunakan strategi perluasan merek (brand extension strategy) yaitu merupakan strategi mengembangkan produk baru dengan menggunakan nama dari merek utama (Cravens dan Piercy, 2003). Keuntungan dari strategi ini adalah bahwa pemilik bisnis atau manajer tidak susah-susah mempromosikan usaha barunya kalau bisnis utamanya sudah terkenal sehingga bisnis barunya bisa mendompleng kepopuleran dari bisnis utamanya. Dalam teori, memang strategi ini kebanyakan diterapkan di bidang industri yang menghasilkan suatu produk misalnya Nike yang bisnis utamanya adalah sportwear melakukan perluasan bisnis dengan produk parfum atau jam tangan. Namun bukan tidak mungkin strategi ini diterapkan di bidang perdagangan atau jasa. Nama suatu toko atau usaha jika terkenal dapat juga dikategorikan sebagai merek yang kuat yang bisa dikomersialkan dan dapat dimanfaatkan kepupulerannya ketika melakukan perluasan bisnis dengan menggunakan strategi ini.

Namun hal ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Mengapa? karena karakter bisnis antara bisnis utama dengan bisnis barunya berbeda sehingga dikhawatirkan memiliki efek negatif terhadap bisnis utamanya. Kekhawatiran ini bukanlah mengada-ngada karena telah dibuktikan dalam suatu penelitian seperti yang dilakukan oleh Martinez dan Chernatony (2004) yang melakukan penelitian tentang strategi ini di Inggris terhadap bisnis sportwear khususnya untuk merek Nike dan Puma yang melakukan perluasan merek dengan produk baru berupa kamera. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa efek negatif dari strategi yaitu bisa mengkikis (dilusi) merek utamanya jika ternyata merek barunya gagal di pasaran. Dilusi ini akan semakin kuat jika terjadi pada produsen yang bukan market leader. Saran efektif untuk mengatasi hal ini adalah melakukan promosi (iklan) yang universal untuk mereduksi dilusi tersebut yaitu promosi yang tidak menekankan pada satu produk tertentu, namun promosi yang menekankan pada merek perusahaan.

  • 1. CAKUPAN : Fokus pada bagaimana perusahaan akan memanfaatkan dana tersebut (investasi bisnis) Keputusan berinvestasi jangka pendek ketika sedang mempertimbangkan berinvestasi pada piutang dan persediaan. Keputusan berinvestasi jangka panjang ketika sedang mempertimbangkan berinvestasi pada aktiva-aktiva jangka panjang Misal rencana perluasan jangkauan usaha harus mempertimbangkan : Jenis investasi yang sebaiknya dipertimbangkan ? Kegiatan apa yang harus dilakukan dalam mengambil keputusan investasi ? Bagaimana cara melakukan analisis kelayakan investasinya ? Bagaimana sebaiknya mengambil keputusan pada investasi aktiva aktiva jangka pendek ?
  • 2. PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI PADA NILAI PERUSAHAAN Keputusan Investasi Perusahaan Pendapatan yang diterima dari investasi pada operasi bisnisnya Beban yang timbul akibat investasi pada operasi bisnis Laba Perusahan Nilai Perusahaan Jeff Madura, Introduction To Business, 2007
  • 3. KEPUTUSAN INVESTASI Perusahaan yang berkembang pasti akan secara terus menerus mengevaluasi proyek-proyek investasi yang potensial (Misal : penambahan/perluasan bangunan baru, mesin-mesin, menciptakan produk baru, dll ) Untuk memutuskan suatu proyek akan diimplementasikan atau tidak, perusahaan perlu melakukan penganggaran modal ( capital budgeting ) : Perbandingan antara biaya dan manfaat untuk menentukan kelayakannya. Biaya meliputi : pengeluaran awal + biaya berkala pemeliharaan Manfaat meliputi : pendapatan yang mampu dihasilkannya dari waktu ke waktu.
  • 4. KEPUTUSAN INVESTASI (lanjutan) SUKU BUNGA DALAM KEPUTUSAN INVESTASI : Suku bunga akan menentukan biaya dana pinjaman dan nilai waktu uang yang akan mempengaruhi nilai kelayakan proyek. (Mis : Standar paling minimal untuk tingkat pengembalian atas proyek mengikuti perkembangan suku bunga.) ANGGARAN MODAL : Adalah target jumlah dana yang akan digunakan untuk membeli aktiva seperti bangunan, mesin dan peralatan dll yang diperlukan untuk proyek-proyek jangka panjang. Alokasi untuk berbagai bisnis lain, mis. produk baru, bisnis baru, dll Alokasi berdasarkan segmen geografis : perluasan bisnis di daerah (range wilayah) lain.
  • 5. KEPUTUSAN INVESTASI (lanjutan) KLASIFIKASI PENGELUARAN MODAL : Beberapa pertimbangan pengeluaran modal yang dianggap potensial dapat diklasifikasikan sbb : Perluasan bisnis yang ada Jika permintaan produk perusahaan mengalami peningkatan, perusahaan akan berinvestasi pada tambahan aktiva (mesin, peralatan, dll) Pengembangan bisnis baru Jika perusahaan memperluas lini produk yang diproduksi dan dijual maka akan membutuhkan fasilitas baru untuk produksi, mempekerjakan karyawan baru, dll Investasi pada aktiva untuk mengurangi beban Mengganti mesin atau peralatan yang sudah dianggap usang dengan teknologi baru yang menimbulkan beban lebih kecil sepanjang waktu.
  • 6. TAHAP PELAKSANAAN PENGANGGARAN MODAL Proses penganggaran modal perlu tahap-tahap sbb : Mengusulkan proyek baru Mengestimasikan arus kas proyek Menentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak Mengimplementasikan proyek yang layak Memonitor proyek-proyek yang telah diimplementasikan
  • 7 tahap-tahap proses penganggaran modal (lanjutan) : Mengusulkan proyek baru : Mengusulkan proyek baru yang membutuhkan pengeluaran untuk mendukung perluasan bisnis yang ada, pengembangan bisnis baru, atau mengganti aktiva-aktiva lama Mengestimasikan arus kas proyek : Mengestimasi arus kas setiap periode yang diestimasi dari arus kas masuk (misal pendapatan) yang dihasilkan dikurangi arus kas keluar (beban) yang diakibatkan oleh proyek.
  • 8. tahap-tahap proses penganggaran modal (lanjutan) : Menentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak : Setelah proyek potensial diusulkan dan diestimasi arus kasnya akan dilakukan evaluasi kelayakannya. Metode yang populer nilai sekarang bersih ( net present value ) yang membandingkan nilai perkiraan arus kas periodik dengan pengeluaran awal proyek. Suatu proyek layak dilakukan jika nilai sekarang dari arus kasnya melebihi pengeluaran awal yang dibutuhkan untuk mengakuisisi proyek tsb.
  • 9. tahap-tahap proses penganggaran modal (lanjutan) : Mengimplementasikan proyek yang layak Proyek yang layak sebaiknya diimplementasikan dengan prioritas diberikan kepada proyek-proyek yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan dengan segera. Memonitor proyek-proyek yang telah diimplementasikan : Monitor dilakukan untuk memestikan apakah arus kasnya telah diestimasi dengan baik Mendeteksi ketidakefisienan dalam proyek sehingga membantu kapan harus ditingkatkan atau malah sebaiknya meninggalkan proyek tersebut.
  • 10. PENGGABUNGAN USAHA DAN BENTUK RESTRUKTURISASI LAIN MERGER Penggabungan usaha (merger) : beberapa perusahaan melebur menjadi satu perusahaan tunggal yang dimiliki oleh pemilik (pemegang saham) yang sama. Penggabungan akan layak jika dapat meningkatkan nilai perusahaan baik untuk meningkatkan pengembalian kepada pemilik maupun mengurangi resiko perusahaan tanpa menyebabkan terjadinya penurunan pada pengembalian. Penggabungan usaha dapat diklasifikasikan sbb : Penggabungan usaha horisontal ( horizontal merger ) Penggabungan usaha vertikal ( vertical merger ) Penggabungan usaha konglomerasi ( conglomerate merger )
  • 11. Merger…..lanjutan . Penggabungan usaha dapat diklasifikasikan sbb : Penggabungan usaha horisontal ( horizontal merger ) Gabungan perusahaan yang bergerak dalam jenis bisnis yang sama (mis. merger beberapa bank komersial dll) Penggabungan usaha vertikal ( vertical merger ) Gabungan perusahaan dengan pemasok atau pelanggan potensial. ( mis. Perusahaan otomotif dengan pemasok suku cadang dan distributornya ) Penggabungan usaha konglomerasi ( conglomerate merger ) Gabungan perusahaan dalam bisnis yang tidak saling berkaitan. ( mis. Perusahaan manufactur dengan perusahaan penyedia media publik )
  • 12. Pembelian dengan pinjaman ( leveraged buyout-LBO ) Pembelian perusahaan (atau anak perusahaan) oleh investor dengan dana hasil pinjaman. Misal pembelian oleh para manajer bisnis sebelumnya pada saat perusahaan induk menjual salah satu anak perusahaannya Bisnis yang telah mampu beroperasi secara memadai berpotensi dilakukan LBO : Lini produk sudah mapan Arus kas stabil Tidak memerlukan tambahan aktiva tetap dalam jumlah besar.
  • 13. DIVESTASI ( DIVESTITURE ) Divestasi adalah penjualan bisnis yang ada oleh sebuah perusahaan. Beberapa motif divestasi : Perusahaan yang didivestasi bukan merupakan bagian dari operasi inti. Mendapatkan dana. Misal untuk berekspansi pada bidang lain atau menyelesaikan permasalahan keuangan. Hasil pecahan sebuah perusahaan diyakini lebih besar dari nilai perusahaan secra keseluruhan.
  • 14. KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PENDEK Manajemen modal kerja ( working capital manajemen ) : Manajemen likuiditas ( liquidity management ) : Manajemen aktiva dan kewajiban jangka pendek untuk memastikan kecukupan likuiditas. Misal : Menempatkan dana belum terpakai untuk diinvestasikan dalam jangka pendek sehingga pada waktu dibutuhkan bisa segera cair. Membuat batasan kredit ( line of credit ) untuk mengontrol besarnya pinjaman dan kemampuan bayar. dll Manajemen Piutang ( account receivable management ) : Memastikan piutang perusahaan akan terbayar tanpa mengganggu likuiditas. Menetapkan batasan kredit yang tersedia untuk pelanggan dana lamanya periode jatuh tempo.
  • 15. KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PENDEK Manajemen persediaan ( inventory management ) : Manajemen untuk menentukan jumlah persediaan yang harus dimiliki : Berusaha memenuhi kebutuhan persediaan secara aman, cukup tanpa harus mengikat dana secara berlebihan. Perlu dukungan data untuk memprediksi tingkat penjualan dimasa yang akan datang. Bekerja sama dengan suplier/pemasok untuk komitmen pemasokan persediaan dengan periode bayar tertentu.